Udara terdiri dari berbagai macam gas, seperti nitrogen,
oksigen, dan gas-gas lain. Uap air, yaitu H2O dalam bentuk gas, juga terkandung
dalam udara. Uap inilah yang mempengaruhi kelembaban udara. Semakin banyak uap
air yang terkandung dalam udara maka semakin lembab kondisi udara tersebut.
Begtitu pula sebaliknya, udara akan kering jika tidak ada atau hanya sedikit
uap air yang terkandung.
Jumat, 27 Maret 2015
Mengapa pada AC terdapat banyak air yang terbentuk?
Air
Conditioner atau AC adalah alat yang digunakan untuk mengkondisikan udara dalam
sebuah ruangan/tempat sehingga udara runagan tersebut menjadi lebih nyaman.
Pernakah anda perhatikan bahwa pada AC biasanya ada selang khusus untuk
mengalir air dari AC (indoor)?Dari mana asal air ini?Apakah air ini bersih?
Berikut
pembahasannya:
Udara
pada atmosfer bumi terdiri dari berbagai jenis gas, seperti nitrogen, oksigen,
argon, termasuk juga uap air. Semakin tinggi kandungan uap air pada udara, maka
semakin lembab udara tersebut. Udara sendiri memiliki kemamapuan terbaras dalam
hal menampung uap air. Jika udara sudah tidak mampu menampung uap air, maka
akan terbentuk embun atau kondensat.
Udara
yang bertemperatur lebih tinggi memiliki volume yang lebih besar sehingga dapat
menampung udara lebih banyak. Pada saat udara didinginkan maka daya tampung uap
airnya pun semakin kecil. Jika terus didinginkan maka udara tersebut akan
menjadi jenuh, dimana udara tidak dapat lagi menampung air. Jika udara jenuh
ini didinginkan lebih lanjut maka akan terbentuk embun/kondensat. Inilah yang
terjadi pada AC.
Udara
dalam ruangan juga mengandung uap air. Uap air ini bisa berasal dari luar atau
dalam ruangan. Uap air dari luar dapat masuk melalui ventilasi udara atau
infiltrasi dari celah-celah yang terdapat pada ruangan. Sedangkan uap air yang
dari dalam ruangan dapat berasal dari evaporasi air yang ada dalam ruangan,
keringat nafas dari orang yang berada
dalam runagan. Uap air ini akan ditangkap oleh udara ruangan tersebut.
Hambatan Panas
Hamabatan
panas atau thermal resistance sering
kali dijumpai pada saat menganalisa suatu hal yang berkaitan dengan perpindahan
panas. Sebenarnya apa sih hambatan panas itu?
Fenomena
perpindahan panas merupakan suatu hal yang mungkin tidak sederhana untuk
dimengerti. Untuk memudahkan penjelasan dari fenomena ini biasanya analogi
rangkaian listrik digunakan, khususnya adalah hukum Ohm dimana dapat ditulis:
Dasar Perhitungan Termoelektrik (Thermoelectric)/Elemen Panas Dingin
Seiring
dengan berkembangnya pengetahuan tentang material semikonduktor, maka material
pembuat modul termoelektrik sekarang merupakan bahan semikonduktor yang terdiri
dari tipe p dan n, gambar. Kedua tipe ini merupakan satu pasang yang
dinamakan pelet. Modul termoelektrik terdiri dari sejumlah pelet untuk
meningkatkan daya listrik yang dihasilkan atau penyerapan/pembuangan kalor yang
lebih baik.
Termoelektrik
Termoelektrik adalah suatu perangkat yang dapat mengubah
energi kalor (perbedaan temperatur) menjadi energi listrik secara langsung.
Selain itu, termoelektrik juga dapat mengkonversikan energi listrik menjadi
proses pompa kalor/refrigerasi.
Efek Seebeck
Efek
seebeck merupakan fenomena yang mengubah perbedaan temperatur menjadi energi
listrik. Jika ada dua bahan yang berbeda yang kemudian kedua ujungnya
disambungkan satu sama lain maka akan terjadi dua sambungan dalam satu loop.
Jika terjadi perbedaan temperatur diantara kedua sambunga ini, maka akan
terjadi arus listrik akan terjadi. Prinsip ini lah yang digunakan termoelektrik
sebagai generator (pembangkit listrik). Setiap bahan memiliki koefisien seebeck
yang berbeda-beda. Semakin besar koefisien seebeck ini, maka beda potensial
yang dihasilkan juga semakin besar. Karena perbedaan temperatur disini dapat
diubah menjadi tegangan listrik, maka prinsip ini juga digunakan sebagai sensor
temperatur yang dinamakan thermocouple.
Pemanfaatan Energi Panas Matahari
Energi panas matahari (Solar Thermal Energy) ternyata dapat pula
digunakan untuk sistem pendingin. Prinsip kerja dar sistem ini
menggunakan sistem refrgerasi absorpsi.
Jika dibandingkan dengan sistem refrigerasi kompresi uap
(sistem yang umum digunakan saat ini), sistem refrigerasi absorpsi memang memiliki
koefisien kinerja (COP) yang jauh lebih rendah, namun sistem ini lebih unggul
jika energi panas tersedia secara gratis seperti panas matahari atau panas
buangan sistem lain (contoh: panas buangan pembangkit listrik).
Untuk memanfaatkan panas matahari pada sistem ini, energi panas
matahari harus diserap pada medium tertentu (biasanya dalam bentuk fluida) dengan
menggunakan solar collector, kemudian
energi panas ini ditransfer untuk digunakan pada generator. Medium yang
digunakan dapat berupa uap air panas (steam) atau air panas. Panas (kalor) yang
dimiliki oleh medium ini kemudian diberikan ke generator dengan menggunakan
penukar kalor (heat exchanger). Dengan memanfaatkan panas matahari, maka
energi listrik yang butuhkan hanyalah untuk keperluan pompa dimana konsumsi
energinya jauh lebih kecil dari pada kompresor pada sistem refrigerasi kompresi
uap.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Surya
Salah
satu pemanfaatan energi solar thermal adalah untuk pembangkit listrik. Pada
prinsipnya pembnagkit listrik ini memanfaatkan energi panas matahari untuk menggerakan
heat engine, yaitu suatu sistem yang mengubah
energi panas menjadi energi gerak (kerja). Energi gerak dalam bentuk putaran
ini lah yang digunakan untuk memutar generator sehingga menghasilkan listrik.
Berdasarkan siklus Carnot, efisiensi maximum yang dapat dicapai oleh suatu heat engine adalah:
Dari
efisiensi siklus carnot dapat terlihat bahwa, semakin tinggi temperatur TH
maka semakin tinggi efisiensinya. Ini artinya dibutuhkan tempearatur yang
tinggi untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi. Oleh karena itu biasanya concentrating solar collector digunakan
untuk pembangkit listrik. Yang akan di bahas disini adalah pembangkit listrik yang menggunakan siklus rankine.
PLTU
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal. Salah satu PLTU terbesar adalah PLTU Pacitan Jawa timur.
Macam-Macam Kompresor
Jenis – jenis kompresor
Secara umum kompresor dibedakan menjadi dua jenis yaitu kompresor dinamis dan kompresor perpindahan positif.
1. Kompresor perpindahan positif
Kompresor perpindahan positif dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kompresor
piston (reciprocating compressor) dan kompresor putar (rotary).
• Kompresor piston/torak (Reciprocating)
1) Kompresor piston kerja tunggal
Kopresor piston kerja tunggal adalah kompresor yang memanfaatkan
perpindahan piston, kompresor jenis ini menggunakan piston yang didorong
oleh poros engkol (crankshaft) untuk memampatkan udara/ gas. Udara akan
masuk ke silinder kompresi ketika piston bergerak pada posisi awal dan
udara akan keluar saat piston/torak bergerak pada posisi akhir/depan.
Prinsip Kerja Mesin Turbojet
Mesin turbojet menjadi salah satu jenis mesin penggerak pesawat
terbang. Mesin penggerak pesawat terbang yang juga banyak digunakan pada
saat ini selain turbojet yaitu turboprop dan turbofan.
Mesin turbojet sangat umum digunakan pada pesawat-pesawat tempur yang
membutuhkan kecepatan tinggi. Dan sekalipun mesin ini tidak lazim
digunakan pada kendaraan darat, namun kendaraan untuk pemecahan rekor
kecepatan darat menggunakan mesin ini.
Mesin Turbojet Pesawat F-16 Fighting Falcon
Perpindahan Panas dan Pembentukan Uap Air Pada Boiler
Titik didih suatu cairan atau dikenal juga dengan temperatur saturasi
adalah temperatur dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan
lingkungan sekitar cairan tersebut. Pada titik ini cairan akan berubah
fase menjadi uap. Temperatur saturasi dari air pada tekanan atmosfer
adalah 100oC. Pada titik inilah air akan berubah fase menjadi uap dengan membentuk gelembung-gelembung uap air.
Temperatur saturasi menjadi sebuah fungsi yang unik dari tekanan. Semakin tinggi tekanan di sekitar air maka akan semakin tinggi pula titik didihnya, dan apabila semakin rendah tekanan di sekitar air tersebut maka semakin rendah pula titik didih air tersebut. Hal tersebut disebabkan karena tekanan air akan mempengaruhi karakteristik –seperti entalpi (kandungan kalor) air, panas laten, dan entalpi uap– dari uap air yang terbentuk pada tekanan tersebut.
Pada kondisi tekanan kritis 3200 psi (22,1 MPa) misalnya, panas laten yang dibutuhkan untuk membentuk uap air menjadi nol, dan pada kondisi ini tidak akan timbul gelembung-gelembung uap pada saat proses evaporasi. Sehingga proses transisi perubahan fase air menjadi uap air pada kondisi tersebut akan terjadi secara lebih smooth. Atas dasar fenomena inilah dikenal sebuah teknologi boiler bernama critical boiler. Boiler ini bekerja dengan mensirkulasikan air-uap air pada pipa-pipa boiler dengan tekanan kritis 22,1 MPa (221 bar).
Temperatur saturasi menjadi sebuah fungsi yang unik dari tekanan. Semakin tinggi tekanan di sekitar air maka akan semakin tinggi pula titik didihnya, dan apabila semakin rendah tekanan di sekitar air tersebut maka semakin rendah pula titik didih air tersebut. Hal tersebut disebabkan karena tekanan air akan mempengaruhi karakteristik –seperti entalpi (kandungan kalor) air, panas laten, dan entalpi uap– dari uap air yang terbentuk pada tekanan tersebut.
Pada kondisi tekanan kritis 3200 psi (22,1 MPa) misalnya, panas laten yang dibutuhkan untuk membentuk uap air menjadi nol, dan pada kondisi ini tidak akan timbul gelembung-gelembung uap pada saat proses evaporasi. Sehingga proses transisi perubahan fase air menjadi uap air pada kondisi tersebut akan terjadi secara lebih smooth. Atas dasar fenomena inilah dikenal sebuah teknologi boiler bernama critical boiler. Boiler ini bekerja dengan mensirkulasikan air-uap air pada pipa-pipa boiler dengan tekanan kritis 22,1 MPa (221 bar).
Penggunaan Thermocouple
Thermocouple sebagai salah satu jenis alat ukur temperatur
menjadi jenis yang paling banyak digunakan di dunia industri. Sifatnya
yang murah dan dapat dimodifikasi proses instalasinya sesuai dengan
kondisi media yang diukur menjadi alasan utamanya.
Pengukuran Temperatur Pada Pipa Aliran Fluida
Temperatur aliran fluida (cairan, gas, atau uap air) yang mengalir di dalam sebuah pipa dapat diukur dengan menggunakan termometer kaca, termometer tahanan listrik, atau juga thermocouple. Termometer yang digunakan untuk mengukur temperatur aliran fluida dipasang di dalam sebuah selongsong yang berfungsi untuk melindungi termometer dari keausan, rangkaian ini biasa disebut dengan istilah thermowell. Namun di antara beberapa jenis termometer yang dapat digunakan untuk mengukur temperatur aliran fluida tersebut, thermocouple menjadi jenis yang paling banyak digunakan. Hal ini karena thermocouple dapat dipasang di sisi luar selongsong, selongsong tersebut ditanamkan masuk ke dalam pipa aliran fluida.
Pengukuran Temperatur Pada Pipa Aliran Fluida
Temperatur aliran fluida (cairan, gas, atau uap air) yang mengalir di dalam sebuah pipa dapat diukur dengan menggunakan termometer kaca, termometer tahanan listrik, atau juga thermocouple. Termometer yang digunakan untuk mengukur temperatur aliran fluida dipasang di dalam sebuah selongsong yang berfungsi untuk melindungi termometer dari keausan, rangkaian ini biasa disebut dengan istilah thermowell. Namun di antara beberapa jenis termometer yang dapat digunakan untuk mengukur temperatur aliran fluida tersebut, thermocouple menjadi jenis yang paling banyak digunakan. Hal ini karena thermocouple dapat dipasang di sisi luar selongsong, selongsong tersebut ditanamkan masuk ke dalam pipa aliran fluida.
Cara Menanggulangi Korosi Pada Boiler
Korosi bersifat irreversible
atau dengan kata lain tidak dapat kembali ke bentuk asalnya. Sehingga
untuk mengatasi terjadinya korosi adalah hanya dengan jalan pencegahan.
Berikut adalah metode-metode untuk mencegah terjadinya korosi pada
boiler:
- Menghilangkan Kandungan Udara Dalam Air. Udara
atmosfer mengandung sekitar 20% oksigen yang menjadi komponen penting
terjadinya korosi. Udara bebas ini biasa berkontak langsung dengan
pipa-pipa boiler yang tidak sedang beroperasi. Ditambah dengan kondisi
udara yang lembab, korosi pun tidak mungkin dapat dihindari. Sehingga
untuk menggantikan udara bebas yang mengisi pipa boiler saat ia tidak
beroperasi, biasanya digunakan gas nitrogen atau udara yang telah
diminimalisir kandungan air didalamnya dengan menggunakan air dryer.
Korosi Pada Boiler
Korosi menjadi salah satu masalah yang sangat lazim terjadi pada
boiler. Bahkan dapat dikatakan bahwa, tidak ada boiler yang tidak
mengalami korosi. Karena boiler menggunakan media kerja air yang jika
tidak diperhatikan, akan sangat mudah mengkorosi pipa-pipa boiler.
Air murni yang hanya tersusun oleh molekul H2O dan tanpa ada zat lain yang terlarut di dalamnya, bersifat tidak korosif. Zat-zat lain yang terlarut di dalam air lah yang menjadi salah satu pemicu air memiliki sifat yang korosif. Oksigen menjadi salah satu gas yang mudah larut di dalam air dan menjadi penyebab utama terjadinya korosi pada pipa-pipa boiler.
Temperatur air juga menjadi salah satu faktor pendukung terjadinya korosi. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa air di dalam boiler akan mencapai temperatur yang sangat tinggi sesuai dengan jenis boiler yang digunakan. Air yang berada pada temperatur tinggi akan memiliki sifat-sifat yang sangat berbeda dengan air pada temperatur ruang. Pada temperatur di atas temperatur kritisnya, air akan menjadi lebih mudah melarutkan berbagai macam zat yang bahkan sebelumnya tidak mudah larut. Hal ini diakibatkan karena pada temperatur tersebut air lebih mudah terionisasi dan pecah membentuk ion-ion H3O+ dan OH-. Faktor inilah yang semakin mendorong terjadinya korosi pada pipa-pipa boiler.
Air murni yang hanya tersusun oleh molekul H2O dan tanpa ada zat lain yang terlarut di dalamnya, bersifat tidak korosif. Zat-zat lain yang terlarut di dalam air lah yang menjadi salah satu pemicu air memiliki sifat yang korosif. Oksigen menjadi salah satu gas yang mudah larut di dalam air dan menjadi penyebab utama terjadinya korosi pada pipa-pipa boiler.
Temperatur air juga menjadi salah satu faktor pendukung terjadinya korosi. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa air di dalam boiler akan mencapai temperatur yang sangat tinggi sesuai dengan jenis boiler yang digunakan. Air yang berada pada temperatur tinggi akan memiliki sifat-sifat yang sangat berbeda dengan air pada temperatur ruang. Pada temperatur di atas temperatur kritisnya, air akan menjadi lebih mudah melarutkan berbagai macam zat yang bahkan sebelumnya tidak mudah larut. Hal ini diakibatkan karena pada temperatur tersebut air lebih mudah terionisasi dan pecah membentuk ion-ion H3O+ dan OH-. Faktor inilah yang semakin mendorong terjadinya korosi pada pipa-pipa boiler.
Prinsip Pompa VakumPositive Displacement
Pompa vakum adalah sebuah alat untuk mengeluarkan molekul-molekul gas
dari dalam sebuah ruangan tertutup untuk mencapai tekanan vakum. Pompa
vakum menjadi salah satu komponen penting di beberapa industri besar
seperti pabrik lampu, vacuum coating pada kaca, pabrik komponen-komponen elektronik, pemurnian oli, bahkan hingga alat-alat kesehatan seperti radiotherapy, radiosurgery, dan radiopharmacy.
Berdasarkan prinsip kerjanya, pompa vakum diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
Prinsip dari pompa ini adalah dengan jalan mengekspansi volume ruang oleh pompa sehingga terjadi penurunan tekanan vakum parsial. Sistem sealing mencegah gas masuk ke dalam ruang tersebut. Selanjutnya pompa melakukan gerakan buang, dan kembali mengekspansi ruang tersebut. Jika dilakukan secara siklis dan berkali-kali, maka vakum akan terbentuk di ruangan tersebut.
Salah satu aplikasi pompa ini yang paling sederhana adalah pada pompa air manual. Untuk mengangkat air dari dalam tanah, dibentuk ruang vakum pada sisi keluaran air, sehingga air dapat “terhisap” naik ke atas.
Berdasarkan prinsip kerjanya, pompa vakum diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
- Positive Displacement : menggunakan cara mekanis untuk mengekspansi sebuah volume secara terus-menerus, mengalirkan gas melalui pompa tersebut, men-sealing ruang volume sistem, dan membuang gas ke atmosfer.
- Pompa Momentum Transfer : menggunakan sistem jet fluida kecepatan tinggi, atau menggunakan sudu putar kecepatan tinggi untuk menghisap gas dari sebuah ruang tertutup.
- Pompa Entrapment : menggunakan suatu zat padat atau zat adsorber tertentu untuk mengikat gas di dalam ruangan tertutup.
Prinsip dari pompa ini adalah dengan jalan mengekspansi volume ruang oleh pompa sehingga terjadi penurunan tekanan vakum parsial. Sistem sealing mencegah gas masuk ke dalam ruang tersebut. Selanjutnya pompa melakukan gerakan buang, dan kembali mengekspansi ruang tersebut. Jika dilakukan secara siklis dan berkali-kali, maka vakum akan terbentuk di ruangan tersebut.
Salah satu aplikasi pompa ini yang paling sederhana adalah pada pompa air manual. Untuk mengangkat air dari dalam tanah, dibentuk ruang vakum pada sisi keluaran air, sehingga air dapat “terhisap” naik ke atas.
Electric Submersible Pump
Electric Submersible Pump (ESP) adalah sejenis pompa
sentrifugal berpenggerak motor listrik yang didesain untuk mampu
ditenggelamkan di dalam sumber fluida kerja. Tujuannya adalah untuk
dapat menghindari terjadinya kavitasi pada pompa. Pompa dengan desain
khusus ini digunakan pada kondisi-kondisi yang khusus pula. Seperti
untuk mengangkat air dari sumber / mata air yang berada di dalam tanah,
mengangkat fluida berwujud sludge (lumpur), dan juga mengangkat minyak mentah pada proses pengeboran minyak bumi.
ESP yang digunakan pada proses pengangkatan minyak bumi dari perut bumi termasuk teknologi yang paling canggih dan efisien hingga saat ini. Namun disisi lain teknologi ini juga tidak murah. Karena selain desain konstruksi pompa dan motor listrik yang khusus, diperlukan juga teknologi kabel listrik yang harus tahan korosi, serta tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi.
ESP yang digunakan pada proses pengangkatan minyak bumi dari perut bumi termasuk teknologi yang paling canggih dan efisien hingga saat ini. Namun disisi lain teknologi ini juga tidak murah. Karena selain desain konstruksi pompa dan motor listrik yang khusus, diperlukan juga teknologi kabel listrik yang harus tahan korosi, serta tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi.
Selasa, 24 Maret 2015
Refrigerasi Alami
Jenis-Jenis
Refrigerasi Alami
Mesin pendingin seperti lemari es dan AC merupakan sistem
refrigerasi buatan. Sebelum ditemukan teknologi mesin pendingin, ada beberapa
teknik yang memanfaatkan alam untuk keperluan pendingin termasuk pembuatan es,
antara lain:
Heat Exchanger
Intensitas Radiasi Benda Hitam
Radiasi benda hitam adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh
sebuah benda hitam. Radiasi ini menjangkau seluruh daerah panjang
gelombang. Distribusi energi pada daerah panjang gelombang ini memiliki
ciri khusus, yaitu suatu nilai maksimum pada panjang gelombang tertentu.
Letak nilai maksimum tergantung pada temperatur, yang akan bergeser ke
arah panjang gelombang pendek seiring dengan meningkatnya temperatur.
Pada tahun 1879 seorang ahli fisika dari Austria, Josef Stefan melakukan
eksperimen untuk mengetahui karakter universal dari radiasi benda
hitam. Ia menemukan bahwa daya total per satuan luas yang dipancarkan
pada semua frekuensi oleh suatu benda hitam panas (intensitas total)
adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya. Sehingga
dapat dirumuskan:
I total = σ . T
RADIASI PANAS
Radiasi panas adalah radiasi yang
dipancarkan oleh sebuah benda sebagai akibat suhunya.Setiap benda memancarkan
radiasi panas, tetapi pada umumnya, Anda dapat melihat sebuah benda, karena
benda itu memantulkan cahaya yang datang padanya, bukan karena benda itu
memancarkanradiasi panas.Benda baru
terlihat karena meradiasikan panas jika suhunya melebihi 1.000 K. Pada suhu ini
benda mulai berpijar merah seperti kumparan pemanas sebuah kompor listrik.Pada
suhu di atas 2.000 K benda berpijar kuning atau keputih-putihan, seperti pijar
putih dari filamen lampu pijar.Begitu suhu benda terus ditingkatkan, intensitas
relatif dari spektrum cahaya yang dipancarkannya berubah.Hal ini menyebabkan
pergeseran warna-warna spektrum yang diamati, yang dapat digunakan untuk
menentukan suhu suatu benda.
Hukum Ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur
nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua
proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini
juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada
temperatur nol absolut bernilai nol.
Contoh
gambar yang menggunakan prinsip Termodinamika
Pemanfaatan Radiasi Untuk Kesejahteraan Manusia
Bidang Pertanian
Efisiensi Pemupukan
Pupuk harganya relatif mahal dan apabila digunakan secara berlebihan akan
merusak lingkungan, sedangkan apabila kurang dari jumlah seharusnya hasilnya tidak
efektif. Untuk itu perlu diteliti jumlah pupuk yang diserap oleh tanaman dan berapa yang
dibuang ke lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberi “label”
pupuk yang digunakan dengan suatu isotop, seperti
nitrogen-15 atau phosphor-32. Pupuk tersebut kemudian diberikan pada tanaman dan setelah
periode waktu dilakukan pendeteksian radiasi pada tanaman
tersebut.
Penelitian Tanaman Varietas Baru
Seperti diketahui, radiasi pengion
mempunyai kemampuan untuk merubah sel keturunan suatu mahluk hidup, termasuk tanaman.
Dengan berdasar pada prinsip tersebut, maka para peneliti dapat menghasilkan jenis tanaman
yang berbeda dari tanaman yang telah ada sebelumnya dan sampai saat ini telah dihasilkan
1800 jenis tanaman baru.
Varietas baru tanaman padi, gandum, bawang, pisang, cabe dan biji-bijian
yang dihasilkan melalui teknik radioisotop mempunyai ketahanan yang lebih tinggi terhadap
hama dan lebih mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim yang ekstrim.
Jumat, 20 Maret 2015
Siklus Diesel
Siklus
Diesel adalah siklus ideal untuk mesin torak pengapian-kompresi yang
pertama kali dinyatakan oleh Rudolph Diesel tahun 1890. Prinsip kerjanya
sama halnya dengan mesin torak pengapian-nyala, yang dinyatakan oleh
Nikolaus A. Otto tahun 1876, hanya perbedaan utamanya dalam hal metode
inisiasi pembakarannya. Pada mesin torak pengapian-nyala (disebut juga
mesin bensin) campuran udara-bahan bakar dikompresi ke temperatur di
bawah temperatur pembakaran-sendiri (auto-ignition)
dari bahan bakarnya, kemudian proses pembakarannya diinisiasi oleh
percikan bunga api dari busi. Sedangkan pada mesin torak pengapian
kompresi (disebut juga mesin diesel), udara dikompresi ke temperatur di
atas temperatur auto-igniton
dari bahan bakarnya, kemudian pembakaran dimulai saat bahan bakar yang
diinjeksikan kontak dengan udara panas tersebut. Jadi, pada mesin
diesel, busi dan karburator digantikan oleh peranan penginjeksi bahan
bakar (fuel-injector).
Siklus Otto
Siklus
Otto adalah siklus ideal untuk mesin torak dengan pengapian-nyala bunga
api.Pada mesin pembakaran dengan sistem pengapian-nyala ini, campuran
bahan bakar dan udara dibakar dengan menggunakan percikan bunga api dari
busi. Piston bergerak dalam empat langkah (disebut juga mesin dua
siklus) dalam silinder, sedangkan poros engkol berputar dua kali untuk
setiap siklus termodinamika. Mesin seperti ini disebut mesin pembakaran
internal empat langkah. Skema berikut memperlihatkan setiap langkah
piston dan pernyataan prosesnya pada diagram P-v untuk kondisi aktual mesin pengapian-nyala empat langkah,
Pembangkit Listrik OTEC
OTEC
(Ocean Thermal Energy Conversion) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan
perbedaan suhu di laut yang dalam dan di laut yang dangkal yang digunakan
untuk menggerakan mesin (generator). Dan generator padaOTEC memiliki prinsip “ semakin besar
perbedaan suhu di antara laut yang dalam dengan laut yang dangkal maka energi
listrik yang dihasilkan akan semakin besar pula.” Perbedaan suhu anatara
laut dangkan dengan laut dalam, masing masing memiliki reservoir ( reservoir
laut dangkal dan reservoir laut dalam). Perbedaan suhu dari kedua reservoir ini
akan menyebabkan aliran kalor yang dapat melakukan usaha.Hal ini memiliki
prinsip yang sama seperti turbin uap dan mesin pembakaran,juga lemari es yang
melawan aliran kalor alami dengan “menghabiskan” energi. Sama seperti energi
kalor dari pembakaran bahan bakar, OTEC menggunakan perbedaan suhu oleh
penyinaran matahari pada permukaan laut sebagai bahan bakarnya.
Pirometer Optik (Termometer Sekunder)
Pirometer Optik (Optis) merupakan termometer sekunder, dalam arti pirometer optik digunakan untuk mengukur temperatur di atas 10000C sampai 12000C. Mengapa demikian ? Karena suatu benda yang bertemperatur lebih dari 5000C akan memancarkan cahaya yang dapat dilihat (cahaya tampak). Hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam kegelapan.
Intensitas cahaya tampak akan meningkat dengan bertambahnya temperatur. Pada suatu benda yang bertemperatur 6000C akan tampak cahaya merah tua, pada temperatur 7000C tampak cahaya merah, pada temperatur 8500C tampak cahaya merah muda, dan jika temperaturnya 10000C tampak cahaya jingga kekuning-kuningan. Setelah temperatur benda lewat 10000C sampai 12000C, benda akan memancarkan cahaya putih kekuning-kuningan. Di atas temperatur 12000C, benda akan memancarkan cahaya dengan perubahan warna yang lambat dan perubahan intensitas yang cepat. Ini berarti, intensitas cahaya yang kelihatan oleh mata bertambah dengan sangat cepat dan intensitas segala warna bertambah serta warna cahaya mendekati maksimum (ingat grafik warna untuk mata dalam kuliah Optika).
Prinsip dasar pengukuran temperatur dengan pirometer optik ada dua, yaitu: (1) dengan menentukan intensitas cahaya tampak, dan (2) dengan menentukan perbandingan dua intensitas cahaya tampak. Cara yang terbanyak digunakan adalah cara membandingkan dua intensitas cahaya tampak yang dipancarkan oleh benda hitam sempurna (black body radiator) dengan benda lain yang ditera. Jadi, Thermometric Property dari termometer pirometer optik adalah intensitas cahaya, sehingga: I = I( T ).
Jenis-jenis pirometer optik banyak ragamnya, antara lain: (1) pirometer optik penyinaran total yang didasarkan pada hukum Stefan – Boltzmann (Et = σo T4), dan (2) pirometer optik foto elektrik yang berdasarkan pada prinsip kerja fotosel.
Sumber :http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Diktat%20Termodinamika.pdf
Intensitas cahaya tampak akan meningkat dengan bertambahnya temperatur. Pada suatu benda yang bertemperatur 6000C akan tampak cahaya merah tua, pada temperatur 7000C tampak cahaya merah, pada temperatur 8500C tampak cahaya merah muda, dan jika temperaturnya 10000C tampak cahaya jingga kekuning-kuningan. Setelah temperatur benda lewat 10000C sampai 12000C, benda akan memancarkan cahaya putih kekuning-kuningan. Di atas temperatur 12000C, benda akan memancarkan cahaya dengan perubahan warna yang lambat dan perubahan intensitas yang cepat. Ini berarti, intensitas cahaya yang kelihatan oleh mata bertambah dengan sangat cepat dan intensitas segala warna bertambah serta warna cahaya mendekati maksimum (ingat grafik warna untuk mata dalam kuliah Optika).
Prinsip dasar pengukuran temperatur dengan pirometer optik ada dua, yaitu: (1) dengan menentukan intensitas cahaya tampak, dan (2) dengan menentukan perbandingan dua intensitas cahaya tampak. Cara yang terbanyak digunakan adalah cara membandingkan dua intensitas cahaya tampak yang dipancarkan oleh benda hitam sempurna (black body radiator) dengan benda lain yang ditera. Jadi, Thermometric Property dari termometer pirometer optik adalah intensitas cahaya, sehingga: I = I( T ).
Jenis-jenis pirometer optik banyak ragamnya, antara lain: (1) pirometer optik penyinaran total yang didasarkan pada hukum Stefan – Boltzmann (Et = σo T4), dan (2) pirometer optik foto elektrik yang berdasarkan pada prinsip kerja fotosel.
Sumber :http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Diktat%20Termodinamika.pdf
Energi Panas Bumi
Energi panas bumi di dekat tanaman Reykjavik. Iceland memilik jumlah energi panas bumi yang cukup banyak.
Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.
Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun kiloWatt (kW).
Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun kiloWatt (kW).
Teori Kinetik Gas
Di dalam teori kinetik gas terdapat suatu gas ideal. Gas
ideal adalah suatu gas yang memiliki sifat-sifat sebagai
berikut :
" Jumlah partikel gas banyak sekali tetapi tidak ada gaya tarik menarik (interaksi) antar partikel , Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang atau bergerak secara acak "
Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap ukuran ruangan. Atau bisa dikatakan ukuran partikel gas ideal jauh lebih kecil daripada jarak atar partikel . Bila tumbukan yang terjadi sifatnya lenting sempurna , maka partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruang dengan jumlah yang banyak dan berlaku hukum Newton tentang gerak
Di dalam kenyataannya, kita tidak menemukan suatu gas yang memenuhi kriteria di atas, akan tetapi sifat itu dapat didekati oleh gas pada temperatur tinggi dan tekanan rendah atau gas pada kondisi jauh di atas titik kritis dalam diagram PT.
2. Hukum-hukum tentang gas
A.Hukum Boyle
Hasil kali tekanan(P) dan volume(V) gas pada suhu tertentu adalah tetap. Proses seperti ini disebut juga dengan isotermal (temperatur tetap).
*PV=konstan
*T2>T1
*Tidak berlaku pada uap jenuh
B.Hukum Guy Lussac
Termometer gas
Jika kita mengkalibrasi termometer yang jenisnya berbeda, misalnya termometer air raksa dan termometer alkohol, skala kedua termometer tersebut sama hanya pada 0 oC (atau 32 oF) dan 100 oC (atau 212 oF).
Apabila kita menggunakan kedua termometer tersebut untuk mengukur suhu
udara, angka yang ditunjukkan masing-masing termometer belum tentu sama.
Bisa saja termometer air raksa menujukkan angka 48 oC, sedangkan termometer alkohol menunjukkan angka 46 oC.
Hal ini disebabkan karena kecepatan pemuaian raksa dan alkohol berbeda.
Demikian juga dengan jenis termometer yang lain, seperti termometer
bimetal dll. Skala suhu yang ditetapkan dengan cara ini sangat
bergantung pada sifat materi yang digunakan.
Karena skala suhu
yang ditetapkan menggunakan termometer biasa mempunyai kekurangan maka
kita membutuhkan sebuah termometer standar. Adanya termometer standar
membantu kita untuk menetapkan skala suhu secara lebih tepat, tanpa
harus bergantung pada sifat suatu materi.
Termometer yang hampir sempurna adalah termometer gas volume konstan.
Prinsip kerja termometer gas volume konstan adalah sebagai berikut.
Volume gas dijaga agar selalu tetap atau tidak berubah. Nah, ketika suhu
bertambah, tekanan gas juga bertambah.
Proses siklus Rankine
Terdapat 4 proses dalam siklus Rankine, setiap siklus mengubah keadaan fluida (tekanan dan/atau wujud).
- Proses 1: Fluida dipompa dari bertekanan rendah ke tekanan tinggi dalam bentuk cair. Proses ini membutuhkan sedikit input energi.
- Proses 2: Fluida cair bertekanan tinggi masuk ke boiler di mana fluida dipanaskan hingga menjad uap pada tekanan konstan menjadi uap jenuh.
- Proses 3: Uap jenuh bergerak menuju turbin, menghasilkan energi listrik. Hal ini mengurangi temperatur dan tekanan uap, dan mungkin sedikit kondensasi juga terjadi.
- Proses 4: Uap basah memasuki kondenser di mana uap diembunkan dalam tekanan dan temperatur tetap hingga menjadi cairan jenuh.
Dalam siklus Rankine ideal, pompa dan turbin adalah isentropic, yang berarti pompa dan turbin tidak menghasilkan entropi
dan memaksimalkan output kerja. Dalam siklus Rankine yang sebenarnya,
kompresi oleh pompa dan ekspansi dalam turbin tidak isentropic. Dengan
kata lain, proses ini tidak bolak-balik dan entropi meningkat selama
proses. Hal ini meningkatkan tenaga yang dibutuhkan oleh pompa dan
mengurangi energi yang dihasilkan oleh turbin. Secara khusus, efisiensi
turbin akan dibatasi oleh terbentuknya titik-titik air selama ekspansi
ke turbin akibat kondensasi. Titik-titik air ini menyerang turbin,
menyebabkan erosi dan korosi,
mengurangi usia turbin dan efisiensi turbin. Cara termudah dalam
menangani hal ini adalah dengan memanaskannya pada temperatur yang
sangat tinggi. Efisiensi termodinamika bisa didapatkan dengan meningkatkan
temperatur input dari siklus. Terdapat beberapa cara dalam meningkatkan
efisiensi siklus Rankine.
Hukum Clausius
Kalor jenis gas ideal pada volume konstan, tak
bergantung pada temperatur. Persamaan keadaan Clausius: memaksudkan
koreksi pada persamaan keadaan van den Waals, yakni koreksi pada tetapan
a, sehingga berbentuk
dengan P = tekanan, V = volume, T = temperatun, a = tetapan yang
bergantung pada temperaton, b = tetapan, c = fungsi dan a dan b.
Persamaan Clausius-Clapeyron untuk penubahan reversibel zat murni dan
keadaan (fasa) yang satu ke keadaan (fasa) yang lain
dengan p, V dan T ialah tekanan, volume dan temperatur sistem, dan L
ialah kalon disenap pen Mol dalam perubahan dan fasa A ke fasa B. Bentuk
integnasi untuk penguapan (di sini VA I V8 sehingga V8 - VA = ‘uap)
dengan pengandaian uap itu tunduk pada hukum gas ideal (pV = RT) ialah
kalor penguapan.
Kamis, 19 Maret 2015
Perbedaan Antara Temperatur,Kalor, & Energi Dalam
Kalor sebagaimana telah kita lihat,
bukan merupakan energi yang dimiliki sebuah benda, melainkan mengacu ke jumlah
energi yang di transfer dari satu benda ke yang lainnya pada temperatur yang
berbeda. Dengan menggunakan teori kinetik, dapat dibuat perbedaan yang jelas
antara temperatur, kalor dan energi dalam. Temperatur(dalam kelvin) merupakan
pengukuran dari energi kinetik rata-rata dari molekul secara individu. Energi
termal dan energi dalam mengacu pada energi total dari semua molekul pada
benda. Dengan demikian dua batangan bermassa sama yang terbuat dari besi bisa
memilki temperatur yang sama, tetapi keduanya bersamaan memiliki energi termal
dua kali lipat dari satu batangan. Akhirnya kalor mengacu pada transfer energi
(seperti energi termal) dari satu benda ke yang lainnya karena adanya perbedaan
temperatur.
Penerapan Konsep Fisika “ Pemanasan Rumah”
>penjelasan gambar< konveksi berperan dalam memanaskan sebuah rumah. tanda panah yang melingkar menunjukkan arus udara konveksi di ruangan-ruangan tersebut
berdasarkan gambar diatas,air dipanaskan
ditungku dan sementara temperatur naik, air akan memuai dan naik . Hal ini
menyebabkan air berputar pada sistem. Air panas kemudian memasuki radiator,
kalor ditransfer dengan konduksi ke udara dan air yang diinginkan kembali ke
tungku.
Penerpan Konsep Fisika “ Panas Tubuh Konveksi Oleh Darah”
Tubuh manusia menghasilkan energi termal yang besar.
Energi diubah dari makanan didalam tubuh, maksimal 20 persen digunakan untuk
melakukan kerja. Sehingga dari 80 persen muncul sebagai energi termal. Selama
kegiatan yang ringan, misalnya jika energi termal ini tidak dikeluarkan,
temperatur tubuh akan naik sekitar 3oC per jam. Jelas, bahwa kalor
yang dihasilkan oleh tubuh harus ditransfer keluar.Temperatur kulit pada
lingkungan yang nyaman adalah 33 sampai 35oC,
Penerapan Konsep Fisika “Kecepatan Memasak”
Pada saat memasak pasta. Api dikecilkan ketika pasta
dimasukkan dan air mendidih. Hal ini disebabkan pada saat pasta berada di dalam
air dan air mendidih, pasta dimasak pada 100oC. Jika api tetap
besar, air akan mendidih lebih cepat, tetapi tidak akan menaikkan temperatur,
sehingga tidak akan mempercepat proses memasak.
Perilaku Anomali Air Dibawah 4 Derajat Celcius
Materi Konsep Fisika Apakah Udara Hangat Naik Ke Atas?
Materi Konsep Fisika
Apakah Udara Hangat Naik Ke Atas?
Kerapatan udara
hangat lebih kecil dari udara sejuk. Dengan demikian, karena adanya gaya apung,
udara hangat seharusnya naik di atmosfer. Jika demikian mengapa udara selalu
lebih dingin di puncak gunung dari pada dikaki gunung?. Hal ini disebabkan
karena udara hangat yang naik ke atmosfer. Semenatara udara naik, udara
memasuki daerah dengan tekanan yang lebih kecil. Efek ini terutama terasa
dimana massa udara yang bergerak dipaksa ke atas oleh gunung.
Penerapan Fisika "Membuka Tutup yang Rapat"
Penerapan Fisika
"Membuka Tutup yang Rapat"
Ketika tutup sebuah botol kaca tertutup rapat, memegangnya dibawah air panas sebentar seringkali akan memudahkan pembukaannya. Hal itu disebabkan tutup tersebut bisa terkena air panas lebih langsung dari kaca sehingga memuai lebih dulu. Tetapi bahkan jika tidak, logam umumnya memuai lebih besar dari kaca untuk perubahan temperatur yang sama.
Perubahan volume zat yang mengalami perubahan temperatur yang sama dinyatakan dengan hubungan yang hampir sama dengan persamaan :
....(1)
dimana
Merupakan perubahan temperatur, Vo adalah volume awal dan merupakan perubahan volume dan b adalah koefisien muai volume. bagaimanapun hal ini benar untuk zat padat yang tidak isotropik maksudnya isotropik merupakan sifat yang sama ke segala arah. Perhatikan juga bahwa pamuaian panjang tidak ada artinya untuk zat cair dan gas karena mereka tidak mempunyai bentuk yang tetap.
Persamaan 1 diatas akurat jika delta L atau delta V kecil dibandingkan dengan Lo atau Vo. hal ini perlu diperhatikan untuk zat cair dan t erlebih lagi untuk gas karena nilai beta yang besar. lebih jauh lagi beta itu sendiri bervariasi terhadap temperatur untuk gas. Dengan demikian diperlukan cara yang lebih baik untuk menangani gas.
Sumber : Giancoli,C douglas.2001.Fisika Jilid 1 edisi kelima.Jakarta:Erlangga
Langganan:
Postingan (Atom)